Andre Marie Ampere - Penemu Elektromagnet
Andre Marie Ampere atau biasa dikenal dengan nama Ampere lahir pada 20 Januari 1775 di Lyon, Prancis. Ia dikenal dengan julukan "Bapak Elektrodinamika" karena selain sebagai guru besar fisika, kimia, dan matematika ia juga telah menemukan elektromagnet atau magnet listrik, hukum elektromagnet atau disebut juga hukum ampere, dan jarum astatik. Ia juga menemukan florin dan melakukan klasifikasi unsur-unsur kimia.
Meski dikenal sebagai ilmuwan yang banyak memberikan terobosan baru di dunia sains, sejatinya Ampere tidak pernah mengenyam pendidikan formal. Wawasannya tentang sains diperoleh karena kegemarannya membaca ensiklopedi dan banyak literatur sains dalam bahasa prancis atau latin. Konon dalam usia 12 tahun, putra pengusaha kayu di Lyon ini telah menguasai seluruh pelajaran dasar matematika.
Suatu ketika ia membaca tulisan Pakar Matematika Prancis, d'Alembert, tentang hitungan deiferensial dalam sebuah ensiklopedi. Sejak itulah ia memutuskan untuk secara sungguh-sungguh mendalami matematika. Ia juga kerap melakukan riset dan magang kepada sejumlah pakar matematika dan fisika seperti Joseph-Louis Lagrange dan Jean Baptiste Joseph Selambre.
Kerja kerasnya itu membawa hasil. Ia menjadi satu-satunya ilmuwan tanpa pendidikan dan kualifikasi formal yang duduk sebagai guru besar matematika di Ecole Plytechnique (1809) dan Universite de Ftance (1826 hingga wafat).
Dibalik kebesaran nama Ampere, masa mudanya sempat dilewati dalam masa-masa yang penuh kesedihan. Saat usia 18 tahun terjadi pertempuran di kota Lyon antara pendukung raja melawan pendukung republik. Kekalahan dialami oleh pendukung raja. Pada pertempuran itu, ayah Ampere ditangkap dan kepalanya dipenggal. Kesedihan Ampere mulai sirna ketika usia 24 tahun, ia menikah dan dikaruniai anak laki-laki. Hari-hari yang dijelang Ampere begitu indah. Sayang keindahan itu hanya sebentar, kesedihan kembali menyelimuti Ampere ketika istrinya meninggal dunia empat tahun kemudian sejak anaknya lahir.
Maison D Ampere
Kematian istrinya membuat Ampere tenggelam dalam kesedihan yang dalam. Ampere menjadi pemurung dan frustasi, ia nyaris tidak memiliki semangat hidup. Untunglah dalam kondisi yang lemah, seorang ahli musik dari Prancis, Lalande datang dan dapat memulihkan semangat hidup Ampere. Secara perlahan Ampere bangkit dari kesedihannya. Ia kembali bangkit menatap dunia dengan binar optimisme sehingga Ampere kembali dikenal sebagai ilmuwan yang sangat diperhitungkan.
Selain menemukan elektromagnet, selama hidupnya ia pernah bergabung dan menjadi anggota pada Akademi Sains pada tahun 1814 menjadi pemikir dan pernah menulis buku dalam bahasa prancis, diantaranya Bunga Rampai Pengamatan Elektrodinamika (1822) dan Teori Fenomen Elektrodinamika (1826).
Pada mulanya Ampere membuat alat untuk mengukur arus listrik dan dikembangkan menjadi sebuah galvanometer. Kemudian ia menganjurkan telegraf elektromagnet sebanyak 26 kabel dan komutator (saklar putar). Pada akhirnya saran itu diterima dan komutator mulai digunakan pertama kalinya pada generator Pixii tahun 1832.
Ampere meninggal dunia pada tanggal 10 Juni 1836 di Marseille Prancis. Di batu nisannya terdapat tulisan Tandem Felix yang berarti "Akhirnya Bahagia". Tulisan ini menyiratkan perjalanan hidup Ampere yang banyak didera kesedihan kemudian berakhir dengan kebahagiaan di akhir hidupnya. Pada hari-hari terakhir hidupnya, ia memberikan banyak sumbangan pada ilmu pengetahuan dalam bidang statistik, kimia, mekanika, kristalografi, dan optika. Nama Ampere sekarang kita kenal sebagai nama bagi satuan ukuran arus listrik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar